Bisnis kopi di Indonesia saat ini mulai menjamur di beberapa kota besar di Indonesia. Kini sudah banyak kedai kopi yang menawarkan seduhan kopi lokal hingga internasional. Bahkan, harganya pun sangat kompetitif. Para pelaku usaha kopi kini mulai memahami pasar di Indonesia, karena melihat animo peminum kopi sudah banyak.
Putri Sampaghita Trisnawinny Santoso, salah satu pendiri Kopi Tuli (Koptul) bersama dengan kedua temannya, Mohammad Adhika Prakoso dan Tri Erwinsyah Putra mendirikan Koptul karena ingin membangun bisnis kopi bersama, serta memberdayakan teman tuli mereka. Putri percaya bahwa teman tuli memiliki potensi dan bisa bekerja seperti masyarakat lainnya.
“Koptul berdiri sejak 12 Mei 2018 yang didirikan di Krukut, Depok. Kemudian, kami membuka cabang di Kawasan Duren Tiga. Koptul ini merupakan jawaban kekecewaan kami, karena berbagai perusahaan menolak kami yang difabel untuk bekerja di perusahaannya,” kata Putri ketika ditemui oleh tim Gordi.
Putri Sampaghita Trisnawinny Santoso, Pendiri Kopi Tuli
Koptul memberikan nuansa berbeda dalam menikmati kopi. Bagaimana tidak, kapan lagi bisa minum kopi sambil belajar Bahasa Isyarat dengan teman tuli? Ini akan menjadi pengalaman baru bagi Anda. Hal itu juga sebagai salah satu alasan kenapa di kedai Koptul tidak disediakan wifi. Tujuannya, agar pengunjung dapat saling bercengkerama, baik dengan teman dengar, maupun teman tuli. Bahkan, pengunjung dapat berkomunikasi dengan para barista di Koptul.
“Di sini, pengunjung lainnya juga dapat belajar Bahasa Isyarat. Bisa dimulai dari petunjuk abjad Bahasa Isyarat yang tertera di kemasan Koptul. Setiap hari Sabtu, di Koptul ramai dengan teman-teman tuli. Berinteraksi pakai Bahasa Isyarat,” imbuh Putri sambil mengajari tim Gordi.
Wanita berusia 28 tahun tersebut mengakui bahwa dirinya tidak begitu suka dengan kopi. Dari ketiga pendiri, yang lebih menyukai kopi adalah Adhika. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, tidak bisa dipungkiri bahwa Putri mulai menyukai kopi.
“Sebelumnya, aku nggak suka kopi sama sekali. Tapi, sejak buka Koptul dan setiap hari ke sini, jadi suka kopi. Setiap hari pasti ngopi,” jelas wanita lulusan Desain Komunikasi Visual Binus tersebut.
Variasi menu yang disajikan di Koptul dipilih berdasarkan ide menu dari ketiga pendiri Kopi Tuli. Nama-namanya pun dipilih berkaitan dengan alam. Karena, menurut Putri melalui alam, mereka bertiga dipertemukan. Di sisi lain, hal ini bertujuan untuk menarik pertanyaan dari pengunjung hingga terjadi interaksi.
Membutuhkan waktu untuk membuka usaha Kopi Tuli. Putri dan kedua sahabatnya secara tidak langsung belajar ilmu ekonomi secara otodidak, serta ikut kursus barista yang dijalani selama tiga hari. Semangat yang dimiliki Putri, Dhika dan Erwin tidak sia-sia, Koptul kini membuka cabang di Duren Tiga dan mempekerjakan teman-teman tuli untuk dapat hidup mandiri dari sisi ekonomi.
“Cita-cita saya itu ingin merasakan sukses bersama dengan teman-teman tuli. Dan aku ingin lihat teman-teman tuli bisa mandiri secara mandiri. Ke depannya, selain kopi saya juga ingin teman-teman tuli bisa membuat kue,” kata pendiri Yayasan Sampaghita Foundation tersebut.
Saat ini, Putri sedang mencari partner untuk menyediakan fasilitas bagi para teman tuli di bidang tata boga. Karena, diakuinya bahwa banyaknya permintaan dari teman-teman tuli di bidang tata boga, seperti membuat kue atau roti.
Putri, Dhika dan Erwin menjadi sebuah penyemangat generasi muda dalam menunjukkan potensi diri. Difabel bukanlah sebuah kekurangan, hal ini dibuktikan oleh Putri dan kedua sahabatnya, serta teman tuli yang terlibat dalam Koptul. Optimisme dan semangat untuk maju juga kerap diberikan oleh Terry Eduard yang merupakan suami Putri.
Memilih ‘The taste that touch your heart’ sebagai caption dari Koptul bukan alasan biasa. Mereka ingin memberikan pesan bagi para penikmat Koptul bahwa rasa Koptul dapat menyentuh perasaan penikmat kopi.
Jika Gordian ingin mengunjungi Koptul, Anda bisa mencoba beberapa menu best seller, seperti Kosu Koso dan Kosu Wings. Untuk yang tidak ingin memilih menu kopi, bisa icip Es Laut Biru yang merupakan minuman dengan racikan khas Koptul. Kalau ingin mencoba minuman lain juga bisa kok! Hmm, kira-kira menu apa yang ingin Gordian icip di Koptul?