Selama kami masih bisa menikmati kopi,
Selama itu pula hangatnya cerita tak akan usai
Entah sudah berapa kali kami mengucapkan/menuliskan kalimat ini: Selalu ada cerita dari balik secangkir kopi. Bukan maksud hati ingin mengulang kalimat ini berulang kali hingga akhirnya terdengar hanya seperti kaset rusak. Tidak sama sekali. Namun, kami merasa masih banyak sekali yang belum menyadari betapa kopi yang Anda minum, menyampaikan lebih banyak pesan dari sekedar cita rasa yang ditawarkannya.
Paket pengiriman kami kali ini, adalah salah satu dari sekian cerita yang layak untuk diangkat. Dan semoga saja, melalui medium ini kami dapat mengirimkan pesan lebih dari sekedar cita rasa yang Anda sesap.
Kopi Indonesia pilihan tim kurator kami kali ini datang dari Flores, yang sering dijuluki sebagai permata dari timur Indonesia. Julukan ini tak berlebihan; suguhan alam dan budaya Pulau Flores, yang merupakan pulau terbesar di Nusa Tenggara Timur, seakan menjadi candu bagi yang pernah menapakkan kaki di tanahnya. Bicara soal kopi, Pulau Flores terbagi menjadi beberapa distrik dimana kabupaten Manggarai, Ngada dan Ende adalah daerah penghasil kopi yang paling banyak.
Flores Manggarai pilihan kami kali ini disangrai oleh Noah’s Barn, sebuah rumah sangrai yang berlokasi di Bandung. Kopi ini ditanam pada ketinggian 1.400masl dan melalui honey-processed, dan berasal dari varietal Lini S dan S795. Karakter rasanya sangat elegan di mulut. Anda akan mendapati cita rasa kismis, anggur, dengan aftertaste seperti buah pala. Pagi hari, adalah waktu terbaik untuk menikmati kopi ini.
Untuk dapat merasakan tasting notes yang direkomendasikan oleh tim kurator kami, kopi ini sebaiknya diseduh dengan menggunakan metode Kalita Wave dengan menggunakan resep sebagai berikut:
- 16gr kopi Flores Manggarai dengan gilingan medium-coarse
- 260ml air
- 92-96 derajat Celcius untuk temperatur air
Untuk kopi internasional, pilihan tim kurator kami jatuh pada kopi yang berasal dari negara yang menggunakan Perancis dan Kirundi sebagai bahasa resminya. Burundi Butemba Kirimiro, adalah kopi dari varietal Bourbon yang diproses full-washed. Burundi memiliki 5 wilayah penghasil kopi utama yaitu Buyenzi, Kirimiro, Mumirwa, Bweru, dan Bugesera. Kirimiro, adalah kopi pilihan kami kali ini, disangrai oleh teman-teman kami di SMITH coffee. Stasiun pencuci dan pemrosesan kopi di Butemba ini dikenal sebagai stasiun penghasil kopi-kopi berkualitas. Bahkan, sejak tahun 2012, Butemba sudah membuktikan kualitas produksinya dengan menjadi finalis 3x pada kompetisi Burundi Cup of Excellence.
Penasaran seperti apa rasanya?
Saat menyesap kopi ini, Anda akan mendapati mouthfeel yang medium, dengan cita rasa lemon dan acidity jambu biji, brown sugar sweetness dan hints of spiced clove yang diakhiri dengan sweet nutty aftertaste. Aduhai sekali!
Saat menyeduh kopi ini, tim kurator kami sempat bereksperimen dengan beberapa metode, berdiskusi, mencicipi, dan akhirnya menjatuhkan pilihan pada Aeropress. Ingin mencoba menyeduh kopi ini di rumah? Berikut panduannya:
- 16.5gr kopi Burundi Butemba Kirimiro dengan gilingan medium-coarse
- 250ml air lunak atau soft water yang mana ion yang terdapat pada air tersebut hanya sodium (cek referensi dan resepnya di sini)
- 78 derajat Celcius untuk temperatur air
Selamat mencoba ya! Untuk Anda yang belum berlangganan, jangan sampai terlewat edisi pengiriman berikutnya yaitu di tanggal 19 September 2018. Caranya mudah, langsung klik daftar saja :)