Kali ini, kami akan membahas lebih lanjut mengenai 2 dari 5 aspek yang terdapat pada sensory experience. Jika Anda belum sempat membaca artikel kami sebelumnya mengenai sensory experience, Anda bisa silakan kunjungi lama artikel kami berikut ini.
Dua dari lima aspek tersebut adalah mengenal aroma dan body. Simak lebih lanjut ulasan dibawah ini untuk memahami lebih jauh tentang dua elemen tersebut.
Aroma
Aroma adalah udara yang dihasilkan oleh makanan atau bahan tertentu yang dapat kita deteksi melalui indera penciuman kita. Untuk kasus kopi sendiri, terkadang tiap kopi memiliki karakter aroma yang hampir sama. Ada jenis kopi tertentu yang aromanya dapat langsung kita identifikasikan dengan karakter suatu makanan, buah, atau lainnya. Namun, mengidentifikasikan aroma dari beragam jenis kopi dengan aroma serupa, akan lebih sulit membedakannya. Pada akhirnya, kita harus dapat bergantung pada indera penciuman kita sendiri untuk dapat menentukan aroma khas seperti apa yang ada pada kopi tersebut.
Sederhananya begini: saat Anda mencium aroma masakan sate dari sebuah restoran, apakah aroma sate ini akan sama saat Anda mengunjungi restoran lainnya? Semuanya tergantung dari indera penciuman kita, bukan? Dalam kasus ini, melatih indera penciuman cukup penting untuk dapat mempengaruhi keputusan kita dalam menilai dan menentukan aroma seperti apa yang keluar pada kopi tertentu.
Mau coba latihan sensory di rumah? Cukup mudah caranya.
Percobaan #1
Siapkan 1 buah stroberi segar yang sudah dicuci. Potong menjadi 4 bagian. Kemudian, makan 1 bagian dari stroberi tersebut. Simpan/catat memori Anda saat mencicipi buah ini.
Percobaan #2
Tutup hidung Anda, lalu makan 1 bagian lain dari stroberi yang sudah Anda potong tadi. Coba ingat kembali, buah apa yang Anda makan? Apakah stroberi? Karena jawabannya adalah bukan. Anda akan merasakan stroberi ini seperti buah apel. Masih belum percaya? Tutup kembali hidung Anda lalu makan 1 bagian stroberi lagi, lalu buka hidung Anda pada kunyahan ke-4 atau ke-5. Anda akan merasakan perbedaan pada kunyahan pertama sampai ketiga; dimana Anda merasa seperti memakan buah apel lalu pada kunyahan keempat dan kelima, Anda akan kembali merasakan buah stroberi.
Body
Body kopi saat sudah diseduh adalah aspek yang cenderung paling mudah kita identifikasi. Namun, semua itu kembali pada pengalaman Anda masing-masing dalam mencicipi minuman terutama kopi. Body yang dimaksud disini adalah tingkat kekentalan yang ada pada sebuah minuman. Setiap kopi yang Anda minum, mulai dari karakter biji kopinya, profil sangrainya, skala gilingan, bahkan hingga metode penyeduhannya, akan mempengaruhi tingkat kekentalan saat kita minum.
Penasaran ingin coba? Silakan coba metode berikut ini.
Siapkan 2 susu murni cair dengan proses pengolahan yang berbeda. MIsalnya: 1 susu full cream, 1 susu low-fat. Siapkan 2 gelas berbeda untuk mencicipi masing-masing susu ini. Rasakan masing-masing tingkat kekentalan yang ada pada dua susu dengan pengolahan yang berbeda ini. Secara tidak sadar, banyak dari kita selama ini tidak terlalu memperhatikan aspek seperti ini pada minuman lain. Namun untuk kopi, khususnya saat Anda coffee cupping, aspek ini perlu diidentifikasi.
Tingkat kekentalan ini akan bergantung sepenuhnya pada selera masing-masing. Masih penasaran? Coba seduh dua kopi dengan karakter rasa yang sama namun dengan dua metode seduh berbeda (contoh: V60 dan Kalita Wave). Saat selesai menyeduh, catat memori body yang Anda rasakan saat mencicipi 2 kopi ini.
Demikian dua dari lima aspek dalam Sensory Experience yang dapat kami bagikan untuk Anda. Semakin sering Anda berlatih mengasah indera penciuman dan pengecap, semakin baik kepekaan Anda untuk dapat membedakan kopi yang Anda minum. Jadikan dua elemen sebagai panduan agar Anda dapat lebih mengenali karakter aroma, rasa dan kekentalan kopi yang Anda coba.
Sudah mulai kehabisan kopi di rumah? Jangan lupa mampir laman Shop kami ya! Selamat melakukan percobaan sensory experience :)