Memiliki tubuh yang ramping dan ideal memang menjadi idaman bagi wanita maupun pria. Tak sekadar tubuh yang ideal, namun juga diiringi dengan gaya hidup yang sehat. Terkadang, dalam hal ini masih ada beberapa yang menjadikan ambisi, sehingga lupa dengan asupan protein, nutrisi dan vitamin. Apapun dilakukan untuk menguruskan badan demi memiliki bentuk yang ideal, seperti mengurangi porsi makan.
“Apakah dengan mengurangi porsi makan sudah cukup?”
Tentu saja tidak, tubuh akan tetap membutuhkan asupan untuk menjaga metabolisme. Berbagai macam cara yang tidak harus menyiksa tubuh masih bisa dilakukan. Caranya dapat dilakukan mulai dari mengatur pola makan yang sehat. Seperti yang dilansir dalam laman Kompas.com bahwa salah satunya dengan menjadwalkan makan dalam waktu 8 jam. Hal ini dapat dilakukan selama 6 kali dalam seminggu.
Namun, tak jarang pula yang menggunakan cara diet untuk menguruskan berat badan. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam istilah diet ini memiliki berbagai macam cara, yang tidak kalah eksis dari diet keto dan diet mayo adalah diet kopi. Pernahkah Anda mendengar tentang diet kopi?
Beberapa mungkin bertanya “Apa yang dimaksud dengan diet kopi?” atau “Bagaimana caranya?”. Sebelum memasuki ke pembahasan tersebut, baiknya kita mengetahui tentang kandungan yang dimiliki oleh biji kopi. Karena, hal tersebut berkaitan dengan manfaat biji kopi tersebut pada tubuh, terutama dalam menguruskan badan.
Kandungan zat pada kopi
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita mulai dengan membahas beberapa zat aktif yang terkandung dalam kopi. Di antaranya meliputi; (1) Kafein, sebagai stimulan saraf pusat; (2) Teobromin atau Teofilin, zat tersebut berkaitan erat dengan kafein yang memberikan efek stimulan; dan (3) Asam Klorogenat, salah satu senyawa aktif yang dapat memperlambat proses penyerapan karbohidrat.
- Kafein
Kafein yang terdapat pada kopi memang dikenal sebagai zat adiktif yang mampu memberikan efek kecanduan bagi yang mengkonsumsinya. Namun, ternyata kafein tidak selalu memberikan dampak negatif, zat ini juga memiliki dampak positif bagi tubuh. Menurut laman Halodoc, dengan mengonsumsi minuman yang mengandung kafein dapat menghambat reseptor adenosine (cepat mengantuk) ketika tubuh sedang berenergi atau melakukan aktivitas.
Ada beberapa dampak yang diberikan oleh kafein bagi tubuh, sebelumnya telah kami bahas di artikel tentang manfaat kopi bagi kesehatan. Selain itu, ternyata kafein juga memiliki pengaruh dalam mengontrol berat badan.
Sebagaimana yang dilansir dalam Halodoc bahwa kafein mampu menekan nafsu makan, sehingga dapat mengontrol nafsu makan, serta memberikan stimulasi pada termogenesis atau yang kita pahami selama ini adalah proses perubahan makanan dalam tubuh menjadi sebuah energi.
- Teofilin dan Teobromin
Teofilin dan Teobromin memiliki dampak yang hampir serupa. Teofilin merupakan zat yang terkandung dalam kafein yang dapat memberikan efek ketenangan pada pernapasan, sehingga dapat memberikan seseorang lebih mudah untuk bernapas.
Sedangkan, Teobromin adalah zat yang juga memberikan stimulus pada tubuh, terutama bagian jantung. Selain itu juga dapat membantu kelancaran aliran darah. Kedua kandungan zat ini cukup berkontribusi dalam kesehatan tubuh, terutama untuk menurunkan tekanan darah pada.
- Asam Klorogenat
Asam klorogenat merupakan senyawa fenilpropanoid yang terdapat di beberapa tumbuhan, termasuk pada tanaman kopi. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan di salah satu blog menjelaskan bahwa zat ini akan kian terurai ketika melewati proses sangrai pada biji kopi. Asam klorogenat yang terkandung dalam biji kopi ini diyakini dapat mempercepat metabolisme lemak pada hati.
Kandungan zat ini lebih banyak dimiliki oleh biji kopi yang masih hijau (green beans), persentasenya mencapai 9%. Beberapa kali kandungan ini menjadi daya tarik untuk diteliti. Sayangnya, dampak yang dirasakan memang belum benar-benar terbukti. Meski demikian, blog tersebut menjelaskan bahwa asam klorogenat memberikan perbedaan terhadap rasa kopi yang belum dan sudah disangrai.
Melihat zat yang terkandung dalam kopi, mengonsumsi kopi hitam dipercaya dapat meningkatkan metabolisme dan membakar kalori dalam tubuh. Artinya, ini menjadi kabar baik bagi Anda yang ingin menerapkan gaya hidup sehat, sekaligus ingin menurunkan berat badan. Ingin tahu seberapa besar efektivitas diet kopi?
Dari ketiga zat yang terkandung pada kopi, yang paling kuat dan kerap dilakukan penelitian adalah kafein. Berdasarkan penelusuran yang didapatkan dari berbagai portal kesehatan, kafein dapat meningkatkan penggunaan energi. Selain itu, kafein pun dapat merangsang terjadinya proses termogenesis, yaitu sebuah proses pembakaran tubuh secara alami.
Peran kopi dalam menurunkan berat badan
Seperti yang dilansir dalam laman Kompas.com, konsultan kesehatan Bob Arnot menjelaskan tentang cara kerja kandungan dalam secangkir kopi yang mampu menurunkan berat badan melalui tingkatan metabolisme tubuh, mengurangi dampak negatif dari makanan berlemak, serta membantu pembakaran kalori dalam tubuh.
Menurutnya, kalori yang terbakar bisa mencapai 100 kalori jika mengonsumsi kopi. Terlebih ketika mengonsumsinya sebelum melakukan aktivitas yang menguras tenaga, tubuh akan membakar asam lemak lebih banyak.
Konsultan kesehatan yang juga penulis buku ‘The Coffee Lover’s Diet’ tersebut menganggap bahwa kopi memiliki manfaat jika diminum setelah makan, sebelum mandi, serta sebelum berolahraga. Tentu saja hal ini menuai beberapa pertanyaan. Namun, Arnot memberikan alasan jika meminum kopi setelah makan, maka akan menurunkan penyerapan lemak dan gula pada tubuh. Namun, kopi yang dimaksud adalah kopi hitam yang tidak dicampur dengan gula, susu atau krim.
Selain kopi hitam, ada pula yang mengatakan bahwa kopi hijau memiliki manfaat sebagai cara diet cepat dan alami. Benarkah demikian?
Berdasarkan artikel yang kami telusuri mengatakan bahwa kopi hijau dipercaya dapat menguruskan badan tanpa harus berolahraga. Hal tersebut dikemukakan dalam tayangan Dr. Oz tahun 2012. Kopi hijau yang dimaksud adalah biji kopi yang belum disangrai. Benarkah sebegitu besar efek yang diberikan oleh kopi hijau?
Kopi tersebut memang dikenal sebagai salah satu minuman diet sehat yang bisa menguruskan badan. Kandungan asam klorogenat memiliki antioksidan yang dipercaya mempercepat penurunan berat badan, serta dapat menghambat penumpukan lemak dalam tubuh. Fungsi asam klorogenat dalam kopi ini tidak hanya sebatas itu saja, dr. Flona Amelia MPH dari KlikDokter memaparkan bahwa kandungan tersebut dapat mempengaruhi penyerapan glukosa, sebagaimana yang diketahui bahwa zat tersebut dapat menjaga glukosa darah, serta mengatur daya tahan tubuh.
“Untuk obesitas atau kelebihan berat badan, mengkonsumsi kopi hijau sebanyak lima kali sehari selama 4 hingga 12 minggu dapat menurunkan badan mencapai 2,5 – 3,7 kilogram,” katanya dalam website KlikDokter.
Berbicara mengenai kandungan asam klorogenat, pada dasarnya kopi hijau yang belum disangrai memiliki kandungan asam klorogenat lebih banyak daripada kopi yang sudah disangrai. Apakah Anda pernah mencoba diet kopi hijau? Jika ya, berapa bobot yang berkurang?
Diet kopi hijau hingga saat ini menuai berbagai pendapat. Karena, sejauh ini belum ada penelitian yang lebih mendalam terkait dengan diet kopi hijau. Namun, sebuah penelitian dalam jurnal ilmiah tahun 2006 di BMC Complementary and Alternative Medicine menjelaskan bahwa sebuah suplemen yang terbuat dari ekstrak kopi hijau diberikan pada seekor tikus dan terbukti dapat mengurangi lemak dan bobot.
Memang penelitian tersebut menggunakan tikus sebagai objek penelitian, lalu bagaimana dengan tubuh manusia? Hingga saat ini cara diet kopi belum ada yang benar-benar terbukti. Tentang manfaat kopi, rupanya hal ini tidak selalu bersifat positif. Manfaat ini akan menjadi sebuah efek negatif ketika dosis yang diminum terlalu banyak. Hellosehat menjelaskan bahwa dosis yang baik untuk mengonsumsi kopi hijau adalah sebanyak 480 mg per-hari dalam waktu 12 minggu. Sedangkan, untuk kopi hijau dalam bentuk ekstraksinya secara ideal dapat dikonsumsi sebanyak lima kali pada takaran 50-200 mg dalam waktu 12 minggu.
Tidak ada salahnya jika Anda memiliki semangat yang tinggi untuk menguruskan badan, namun disarankan untuk tidak terlalu memaksakan dengan mengonsumsi kopi hijau melebihi dosis. Jika hal itu terjadi, maka ada beberapa dampak yang akan Anda rasakan dalam tubuh. Bukannya sehat dan memiliki tubuh yang ideal, justru mendatangkan penyakit. Berikut adalah dampak negatif yang diberikan dari kopi hijau.
Efek samping diet kopi
Begitu banyak informasi yang mengatakan bahwa kopi atau kopi hijau baik digunakan untuk diet atau menguruskan badan. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua menuai hal yang baik, melainkan ada beberapa efek atau risiko yang akan dirasakan.
Seperti yang telah diketahui bahwa kopi memiliki kandungan kafein. Kafein ini memiliki beberapa efek samping jika terlalu banyak dikonsumsi, diantaranya meliputi :
- Menimbulkan nyeri kepala
- Berpotensi pada gangguan pencernaan, merasakan mual dan perut kembung
- Sulit tidur (insomnia)
- Buang air kecil secara terus-menerus
- Denyut jantung terasa berdebar
Kandungan kafein yang begitu dominan, tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh seseorang yang memiliki gangguan cemas, diabetes, darah tinggi, gangguan tulang (osteoporosis), dan beberapa penyakit yang tidak bisa menerima kafein dalam tubuh. Agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan diet kopi hijau, ada baiknya sebelum menerapkan dapat melakukan konsultasi pada ahli nutrisi atau ahli gizi agar Anda mengetahui baik dan buruknya bagi tubuh Anda.
Diiringi dengan pola makan sehat
Rupanya, pengaruh yang diberikan oleh kopi terhadap berat badan seseorang menuai tanggapan oleh salah satu ahli nutrisi, Kristen Beck. Ia menjelaskan bahwa zat yang terkandung dalam kopi memang dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Namun, efek yang diberikan bukan dalam jangka panjang. Karena, ketika mengonsumsi kopi, perut akan terasa penuh. Di waktu yang bersamaan, dampaknya akan memberikan tenaga lebih untuk melakukan aktivitas. Tapi, menurut Beck, jika hanya mengandalkan kopi sebagai sumber tenaga saja tidak cukup bagi tubuh. Sebab, efeknya jauh lebih singkat.
Banyaknya manfaat yang diberikan pada kopi, bukan berarti Anda harus mengonsumsi kopi dalam jumlah yang banyak. Karena, mengonsumsi kopi berlebihan memiliki dampak yang tidak baik bagi kesehatan. Beck mengibaratkan kopi adalah sebuah busi pada kendaraan. Diet tidak hanya dilakukan dengan mengkonsumsi kopi secara berlebihan, namun juga harus diiringi dengan pola makan yang teratur.
Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk melakukan diet kopi? Bagi Gordian yang sudah mencoba cara tersebut, boleh berbagi pengalaman di kolom komentar, lho! 😊