Bagi para penikmat kopi, tidaklah asing dengan cita rasa kopi yang hampir setiap hari diminumnya. Indera perasa yang dimiliki sudah terbiasa dengan rasa dan karakter kopi yang diseruput. Namun, tidak bagi peminum kopi pemula. Bahkan, ketika ditanya “Bagaimana rasanya?”. Jawabannya bisa saja hanya “pahit”, “asam”, hingga “rasanya kopi”. Mungkin masih kurang percaya diri untuk mendeskripsikan cita rasa kopi.
Melihat fenomena tersebut, Gordi ingin memperkenalkan kepada para penikmat kopi, baik untuk pemula maupun yang sudah lama, untuk melatih indera perasa terhadap perbedaan cita rasa kopi. Untuk kelas yang mengusung tema ‘Flavor Perception’ kali ini, Gordi menggandeng salah satu roaster lokal ternama dan teman kami, yaitu Smoking Barrels Craft Coffee pada #GordiClass sharing session yang diadakan pada 21 Maret 2019 di Gordi HQ, Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Sebanyak 30 cangkir ditata rapih di atas meja yang terdiri diantaranya 15 cangkir kopi dan 15 cangkir air yang dicampur dengan ekstrak rasa yang berbeda-beda. Para peserta tidak ada yang mengetahui rasa di setiap cangkir. Joni Lima, co founder Smoking Barrels Craft Coffee mengenalkan beberapa bahan yang digunakan dalam campuran cangkir kopi dan air kepada 15 peserta.
Kemudian, pada sesi cupping experience, seluruh peserta diberikan kesempatan untuk menyicipi setiap cangkirnya. Pada tahap ini, mulailah bermain pada kepekaan terhadap cita rasa. Masing-masing peserta memiliki pengalaman rasa tersendiri yang akan dicatat dalam memori dan buku mereka.
Pada tahap diskusi rasa setelah melakukan cupping, Joni berbagi pengalaman dan persepsinya terhadap cita rasa. Seperti ketika menjelaskan tentang rasa berries yang kerap ditemukan dalam taste notes kopi-kopi Afrika. Menurutnya, berries yang kerap ditemukan di beberapa kopi yang pernah dirasakan adalah blueberry. Rasa buah tersebut begitu umum ditemukan dalam cita rasa kopi. Masih banyak persepsi rasa yang dideskripsikan oleh Joni dalam diskusi langsung.
“Menjelaskan rasa bisa dibilang subyektif, karena hal tersebut tergantung dengan memori masing-masing dan pengalaman rasa yang pernah dicoba. Persepsi saya dengan teman-teman, bahannya sama tapi bisa saja yang dirasakan berbeda. Dan itu tidak bisa dibilang salah atau benar. Makanya, cupping itu lebih enak dilakukan bersama supaya bisa saling berbagi pengalaman,” kata Joni di Gordi HQ.
Fara, salah satu peserta yang baru pertama kali mengikuti kelas flavor perception mengakui keseruan dalam mencari pengalaman rasa di setiap cangkir. Sebagai penikmat kopi yang sudah dijalani sejak 2016 ini, rasa penasaran Fara terhadap kopi semakin tinggi.
“Sebelumnya, aku nggak suka kopi sama sekali. Mulai mencoba untuk ngopi sejak 2016. Lalu, semakin penasaran dan ikut kelas flavor perception ini pertama kali. Menambah pengetahuan aku tentang kepekaan rasa kopi oleh panca indera. Next, ingin ikut kelas aroma kalau ada,” jelas Fara.
Rasa penasaran Fara terhadap kopi semakin mencuat setelah mengetahui tentang flavor perception. Bagi Anda yang ingin tahu informasi dan tidak ingin ketinggalan kelas yang diadakan Gordi, Anda dapat mengaksesnya melalui website atau di social media kami Instagram dan Facebook Page!
Nah, buat Gordian yang pernah ikut kelas di Gordi, coba ceritakan pengalaman Anda dan kira-kira bikin kelas apa lagi ya yang seru? Tulis di kolom komentar ya! 😊